Bila dihat dari sisi kondisi batunya yang bagus dan bagian bangunan yang masih utuh, kata Tri, kualitas candinya juga baik. Berdasarkan pengalaman, bila bangunan candi terbuat dari batu putih, maka kondisinya sudah tidak sebagus seperti temuan tersebut.
Untuk menindaklanjuti penemuan itu, BP3 Yogyakarta akan berkoordinasi dengan pihak UII Yogyakarta untuk memastikan apakah pihak kampus bersedia menurunkan tim arkeolog sendiri dan BP3 Yogyakarta hanya menjadi fasilitator saja, atau justru diserahkan sepenuhnya kepada BP3 Yogyakarta.
Dilihat dari ukiran pada batu yang memiliki pola patma dan pola pelipis, belum bisa untuk menentukan candi tersebut Hindu atau Budha," kata dia , Minggu, 13 Desember 2009
Dilihat dari lokasi, penemuan candi tersebut sangat masuk akal. Sebab, di kawasan kaki Gunung Merapi adalah pusat dari perkembangan agama Hindu dan Budha.
Dari catatan setidaknya ada ratusan candi Hindu dan Buhda ditemukan di kawasan kaki Gunung Merapi yang masuk wilayah Kabupaten Sleman.
"Dari sekian banyak penemuan bangunan candi paling banyak adalah candi Hindu," tambah Tri.
Sementara, Yuli Ardiansyah, Humas UII mengatakan buntut penemuan candi, proses pembangunan dihentikan.
"Untuk sementara pembangunan gedung perpustakaan kita tunda untuk berkoordinasi dengan BP3 Yogyakarta," kata dia.
Saat ini lokasi penemuan bangunan candi menjadi tempat lokasi wisata dadakan, baik bagi mahasiswa UII maupun masyarakat yang penasaran ingin melihat bangunan kuno itu.
0 Responses to "Candi Kuno Ditemukan di Kampus UII Yogyakarta"
Posting Komentar